Dear Galileo: Kisah Mengharukan Mengenai Persahabatan
Tidak banyak film Thailand yang pernah saya tonton. Beberapa di antaranya kebanyakan bergenre horor. Thailand memang memiliki keunikan tersendiri di setiap film horornya. Itulah alasan saya menyukai film-film horor Thailand yang kebanyakan menyuguhkan sensasi suspense yang ekstrem ditambah penampakan hantu yang cukup menakutkan.
Namun, kali ini, saya tergelitik untuk menyaksikan film Thailand yang bergenre sangat bertolak belakang dengan genre sebelumnya, drama. Biasanya, saya cukup underestimate film-film drama yang mengangkat tema cerita yang nyaris sama: percintaan, pengkhianatan, dan lain sebagainya. Itu membuat banyak film drama tidak memiliki kekuatan cerita yang cukup besar yang dapat meninggalkan “membekas” di hati penontonnya.
Film drama Thailand yang satu ini sedikit membuka mata saya mengenai genre drama. Film yang berjudul Dear Galileo ini berkisah mengenai perjalanan dua sahabat ke Eropa. Dilatarbelakangi atas berbagai masalah yang sedang dihadapi, Cherry (Chutima Teepanart) dan Noon (Jarinporn Joonkiat) memutuskan untuk “melarikan” diri dari kepenatan dan nekat berkelana di negeri orang. Tentunya, bertahan hidup di Eropa bukanlah hal yang mudah. Keduanya harus bekerja setiap hari di restoran untuk sesuap nasi dan membayar sewa tempat tinggal. Mereka juga harus siap menghadapi kemungkinan yang dapat menghampiri mereka kapan pun: perpecahan. Kekuatan persahabatan Cherry dan Noon benar-benar diuji. Berhasilkah mereka bertahan dan kembali ke Thailand bersama-sama?
Ada beberapa hal yang menjadikan film ini layak tonton. Pertama, film ini dikemas dengan gaya penceritaan yang sangat unik. Tema mengenai perjalanan dua orang sahabat lengkap dengan konflik yang menghinggapi termasuk jarang digunakan. Bagusnya lagi, sang sutradara, Nithiwat Tharathorn (Season Change, 2006), berhasil mengarahkan dua pemain utamanya untuk memunculkan chemistry mendalam. Tentunya, sebuah film tidak akan dibilang baik secara keseluruhan jika tidak ada koherensi antara tema cerita, konsep, penyutradaraan, dan akting pemainnya. Film ini memenuhi semua kualifikasi yang saya sebutkan tersebut.
Sekilas, film ini akan tampak lebih pantas disaksikan oleh remaja perempuan karena temanya yang sangat “girly”. Saya tidak menampik pendapat itu namun film ini tetap pantas ditonton oleh siapa pun dari golongan usia dan gender mana pun.
Film ini termasuk film lama. Di Thailand sendiri, film ini telah rilis tahun 2009. Oleh karena itu, Anda memiliki kebebasan untuk memilih membeli DVD-nya dan menyaksikannya bersama sahabat terdekat Anda di rumah atau menyisihkan uang sedikit lebih banyak untuk menyaksikannya di Blitz Megaplex kesayangan Anda. The decision is in your hand. Happy weekend!
Rilis:
2009 (Thailand)
Genre:
drama
Durasi:
100 menit
Sutradara:
Nithiwat Tharatorn
Pemain:
Chutima Teepanart, Jarinporn Joonkiat, Ray Macdonald
No comments: