Sinopsis Film Blue Swallow (2005)
Genre : drama
Sutradara : Yoon Jong-chan
Pemain : Jang Jin-young,Kim Joo-hyuk,Yu-min, Han Ji-min, Toru Nakamura, Ko Joo-yeon
Tanggal rilis : 20 Desember 2005
Durasi : 133 menit
Film
Korea Selatan yang diangkat dari kisah nyata tentang pilot wanita
pertama Korea bernama Park Kyung-Won ini diawali ketika Park Kyung Won
di tahun 1910 dan masih menjadi gadis kecil berusia 10 tahun. Pada waktu
itu Korea belum terpecah tetapi masih dijajah oleh Jepang.
Diceritakan walaupun berasal dari keluarga miskin, Park Kyung-Won punya cita-cita yang kuat untuk bisa terbang seperti burung.
Untuk
mewujudkan mimpinya, di tahun 1925 Park Kyung-Won nekad pergi sendirian
ke Jepang untuk belajar menjadi pilot di Tachikawa Flight Academy.
Orang tua Park Kyung-Won yang miskin itu tentu saja tidak mampu
menanggung biaya pendidikan di akademi penerbang yang bergengsi itu maka
Park Kyung-Won bekerja sebagai sopir taksi untuk membiayai kuliahnya.
Di Tachikawa Flight academy, Han Ji-hyeok dibimbing oleh instruktur penerbang yang terkenal di Jepang bernama Tokuda.
Pendidikan
menjadi pilot tidak hanya mahal tetapi juga penuh dengan gemblengan
fisik yang berat tetapi Park Kyung-Won menjalaninya dengan penuh
semangat untuk mewujudkan mimpinya menjadi pilot walaupun ia adalah
satu-satunya murid perempuan di Tachikawa Flight Academy.
Ketika
sedang bekerja sebagai sopir taksi, Park Kyung-Won berkenalan dengan
seorang pemuda yang merupakan langganan taksinya bernama Isida. Walaupun
Isida kelihatan seperti seorang pemuda frustasi karena terus
mabuk-mabukan, mereka berdua bisa saling cocok.
Isida
terlihat sangat sayang kepada Park Kyung-Won sehingga nekad menolong
Park Kyung-Won ketika dicopet oleh 2 pencopet walaupun ia tidak punya
ilmu beladiri sedikitpun sehingga akhirnya malah Isida yang dihajar
hingga pingsan oleh 2 pencopet itu. Untung Park Kyung-Won datang dengan
polisi sehingga nyawa Isida bisa diselamatkan.
Selain
itu terjadi kejutan yang menggembirakan karena ternyata Isida juga
berasal dari Korea dan nama Koreanya adalah Han Ji-hyeok.
Han Ji-hyeok tinggal di Jepang karena ayahnya walaupun asli Korea tetapi bekerja sebagai pejabat di Jepang.
Tetapi Park Kyung-Won terpaksa
harus berpisah dengan Han Ji-hyeok karena tiba-tiba Han Ji-hyeok
didatangi oleh ayahnya. Ayah Han Ji-hyeok marah karena Han Ji-hyeok
setelah ibunya meninggal kerjanya hanya lontang-lantung dan
mabuk-mabukkan maka Ayah Han Ji-hyeok menyuruh Han Ji-hyeok menjadi
tentara Jepang.
Maka Han Ji-hyeok terpaksa meninggalkan Park Kyung-Won untuk mengikuti pendidikan perwira angkatan darat Jepang.
Untungnya
Park Kyung-Won tidak terpengaruh dengan perginya Han Ji-hyeok dan terus
bersemangat menempuh pendidikan penerbangnya. Selain itu, yang menjadi
“sumber semangat” bagi Park Kyung-Won adalah ia mendapat 2 sahabat
sesama siswa penerbang yaitu Segi dan Lee Jeong-heui.
Apalagi Lee Jeong-heui juga siswa penerbang wanita dan juga berasal dari Korea.
Berkat
tekadnya yang kuat, pada tahun 1927, Park Kyung-Won memperoleh lisensi
penerbang kelas 2. Tidak hanya itu, ternyata Park Kyung-Won benar-benar
berbakat menjadi pilot sehingga sering menjadi juara lomba terbang di
Jepang.
Park
Kyung-Won semakin bahagia karena tiba-tiba datang Han Ji-hyeok yang
sudah menjadi perwira angkatan darat Jepang dan bertugas di bagian cuaca
yang kantornya berada di dekat Tachikawa Flight Academy, dengan
demikian Park Kyung-Won bisa sering bertemu lagi dengan Han Ji-hyeok.
Lebih mengejutkan lagi, ternyata Han Ji-hyeok adalah kakak angkat dari Lee Jeong-heui.
Masalah
bagi Park Kyung-Won datang ketika akan diadakan kejuaraan penerbang
tingkat nasional di Jepang. Pada awalnya Park Kyung-Won sebagai pilot
terbaik di Tachikawa Flight academy akan dikirim ke kejuaraan penerbang
itu tetapi tiba-tiba datang seorang pilot wanita bernama Masako Gibe.
Sebenarnya
Park Kyung-Won lebih baik daripada Masako Gibe tetapi karena Masako
Gibe putri seorang pejabat maka Masako Gibe yang dikirim ke Kejuaraan
Nasional Penerbang itu mewakili Tachikawa Flight academy.
Park
Kyung-Won tentu saja sangat sakit hati dan sejak itulah terjadi
permusuhan antara Park Kyung-Won dan Masako Gibe. Permusuhan itu tentu
saja membuat Park Kyung-Won sedih tetapi untung Han Ji-hyeok selalu siap
menghibur.
Cerita selanjutnya bisa ditebak, Park Kyung-Won dan Han Ji-hyeok resmi menjadi sepasang kekasih.
Puncak perseteruan Park Kyung-Won dan Masako Gibe adalah ketika Masako Gibe menantang Park Kyung-Won untuk bertanding terbang.
Park
Kyung-Won berhasil menunjukkan bahwa ia lebih baik daripada Masako Gibe
karena pesawatnya bisa terbang di depan pesawat Masako Gibe. Tetapi
pesawat Masako Gibe tiba-tiba mengalami kerusakan dan jatuh.
Park
Kyung-Won menunjukkan jiwa besarnya. Sebenarnya bisa saja Park
Kyung-Won membiarkan Masako Gibe tewas terbakar di pesawatnya sehingga
ia tidak punya saingan lagi dan bisa dikirim ke kejuaraan penerbang
nasional tetapi Park Kyung-Won mendaratkan pesawatnya di pesawat Masako
Gibe yang jatuh kemudian menolong Masako Gibe sebelum pesawatnya
meledak.
Sejak
saat itu berkat jiwa ksatria Park Kyung-Won, berakhirlah permusuhan
antara Park Kyung-Won dan Masako Gibe dan mereka berubah menjadi sahabat
akrab.
Sejak
saat itu Park Kyung-Won semakin menunjukkan bakat penerbangnya dengan
banyak menjuarai kejuaraan penerbang tetapi Park Kyung-Won belum
sepenuhnya bahagia. Jiwa nasionalis Park Kyung-won membuatnya merasa
bahwa bagaimanapun juga ia adalah orang Korea bukan Jepang.
Untuk menunjukkan jiwa nasionalisnya, Park Kyung-won berencana melakukan terbang solo jarak jauh dari Jepang ke Korea.
Untuk
mewujudkan rencana nasionalisnya, Park Kyung-won dan Masako Gibe
berusaha mencari dana dari orang-orang Korea yang tinggal di Jepang.
Tetapi betapa kecewanya Park Kyung-won karena tidak ada orang Korea yang
bersedia menyumbang karena orang-orang Korea itu merasa jiwa nasionalis
Park Kyung-won kurang karena sering mengikuti kejuaraan penerbang
dengan mewakili negara Jepang.
Bahasa kasarnya, Park Kyung-won dianggap pengkhianat.
Tetapi
masalah yang lebih besar menghadang, pada waktu itu para pejabat Jepang
termasuk ayah Han Ji-hyeok dan Han Ji-hyeok sendiri sedang melakukan
kunjungan ke Tachikawa Flight Academy. Pada waktu itu Park Kyung-won
sedang diwawancarai oleh seorang wartawan.
Ternyata wartawan yang mewawancari Park Kyung-won adalah seorang pejuang kemerdekaan Korea yang sedang menyamar.
Pejuang
Korea yang berjuang untuk membebaskan Korea dari penjajahan Jepang itu
menembak mati pejabat-pejabat yang sedang berkunjung di Tachikawa Flight
Academy termasuk ayah Han Ji-hyeok sampai tewas, untung Han Ji-Hyeok
tidak ikut tertembak.
Setelah semua pejabat tewas, si pejuang Korea bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri.
Karena
Park Kyung-won sempat diwawancarai oleh pejuang Korea itu maka ia
dianggap ikut bekerjasama dalam pembunuhan pejabat-pejabat itu sehingga
Park Kyung-won ditangkap dan dipenjara. Han Ji-hyeok dan Lee Jeong-heui
juga dipenjara karena dekat dengan Park Kyung-won.
Keadaan
Park Kyung-won, Han Ji-hyeok dan Lee Jeong-heui di penjara benar-benar
menyedihkan karena mereka diinterogasi bahkan sampai disiksa supaya
mengaku telah bekerjasama dengan si pejuang Korea.
Untunglah
Park Kyung-won bisa dibebaskan dari penjara oleh Masako Gibe yang putri
pejabat itu. Tetapi nasib Han Ji-hyeok dan Lee Jeong-heui tidak sebaik
Park Kyung-won. Karena tidak tahan disiksa, Lee Jeong-heui terpaksa
mengaku telah bekerja sama dengan si pejuang Korea, akibatnya lisensi
penerbangnya dicabut dan Lee Jeong-heui akhirnya bekerja sebagai buruh
di pabrik roti.
Karena merasa Park Kyung-won sebagai penyebab nasib sialnya, Lee Jeong-heui menjadi sangat benci kepada Park Kyung-won.
Nasib
Han Ji-hyeok lebih menyedihkan lagi. Karena tahan terhadap siksaan
sehingga tetap tidak mau mengaku, Han Ji-hyeok akhirnya tewas dihukum
mati.
Merasa
tidak tahan karena telah kehilangan orang-orang yang dicintainya, Park
Kyung-won merasa harus meninggalkan Jepang ke Korea maka ia terpaksa
menerima tawaran seorang pejabat Jepang saudara Masako Gibe yang
bersedia membiayai terbang solo Park Kyung-won ke Korea walaupun hal itu
bertentangan dengan jiwa nasionalis Park Kyung-won karena pesawat Park
Kyung-won harus berbendera Jepang.
Penerbangan Park Kyung-won itu memang digunakan sebagai propaganda Jepang untuk mempererat hubungan Jepang dengan Manchuria.
Pada
tanggal 7 Agustus 1933, Park Kyung-won berangkat dari Tokyo’s Haneda
Airport menuju ke Seoul dengan memakai pesawat yang dicat biru dan
pesawat itu diberi nama Blue Swallow yang artinya walet biru (nama yang
indah ya...).
Park
Kyung-won juga membawa abu kremasi Han Ji-hyeok karena sebelum dihukum
mati, Han Ji-hyeok sempat menulis surat wasiat yang isinya meminta Park
Kyung-won membawa abu dirinya ke Korea.
Pada
awalnya penerbangan Blue Swallow berjalan lancar tetapi ketika sampai
di kota Hakone, Blue Swallow dihadang hujan badai yang sangat lebat.
Instruktur
Park Kyung-won yaitu Tokuda dan Menteri luar negri Jepang lewat
pemancar radio sudah meminta Park Kyung-won untuk kembali tetapi Park
Kyung-won tetap bersikeras meneruskan penerbangannya ke Seoul.
Bahkan
Lee Jeong-heui datang ke pemancar radio kemudian sambil menangis, dia
minta maaf kepada Park Kyung-won dan memintanya untuk kembali tetapi
Park Kyung-won tetap teguh pada pendiriannya.
Karena
cuaca semakin buruk, akhirnya pesawat Park Kyung-won jatuh di
pegunungan di Hakone dan Park Kyung-won tewas bersama abu kremasi
kekasihnya.
Tetapi
usaha Park Kyung-won memperjuangkan jiwa nasionalisnya sampai
kehilangan nyawanya itu tidak sia-sia karena setelah Korea merdeka, Park
Kyung-won diakui sebagai pilot wanita pertama Korea.
No comments: